Kenapa Jam Bisa Rusak Kualitas Tidur

VIVAnews - Bangun dari tidur beberapa kali sepanjang malam masih termasuk normal. Tetapi ketika Anda terjaga dan khawatir tidak bisa tidur lagi, adalah hal yang tidak normal.

Kekhawatiran ini bisa membuat Anda terjaga selama berjam-jam. Sebab, siklus tidur adalah antara tidur secara dalam atau REM (rapid eye movement) dan fase tertidur setiap 90 menit, sehingga cukup wajar jika terbangun selama masa transisi.

"Kebanyakan orang, ketika di ruangan gelap, tidak menyadari bahwa mereka telah terbangun dan kembali tidur, kata Joyce Walsleben, PhD, profesor di NYU School of Medicine, seperti dikutip dari Health.com

Jika sudah begini, sebaiknya hindari memperhatikan jam. Itu karena dengan memperhatikan perubahan waktu, detik dan menit, justru membuat Anda makin lama terjaga.

"Jam berfungsi sebagai penanda untuk bangun. Ini mempertinggi tingkat gairah Anda dan merusak tidur. Anda harus mengatur alarm dan meletakkannya jauh dari pandangan. Biarkan alarm berbunyi pada waktunya, tidak perlu meliriknya sepanjang malam," kata Walsleben.

Apabila Anda khawatir terbangun di tengah-tengah jam tidur, sebaiknya sembunyikan jam atau alarm di tempat yang tak terlihat mata sebelum tidur. Letakkan di laci atau di bawah tempat tidur.

Ketika Anda melawan dorongan untuk melihat jam, alihkan perhatian dengan meditasi untuk menciptakan ketenangan. Ambil napas secara dalam dan fokuskan pikiran untuk kembali tidur. Jika Anda tidak dapat melawannya, bisa mengalami insomnia akut dan harus dilakukan terapi.

"Penanganan insomnia bisa bertahun-tahun. Penderitanya bisa menderita dan ketakutan saat datang waktu tidur," says Kenneth Lichstein, PhD, kepala Sleep Research Project departemen psikologi, University of Alabama.

No comments:

Post a Comment