KLEIN ADROIT

        Sepeda ini sama dengan Klein Attitude di halaman sebelumnya, juga sudah lama bersandar di gudang. Berbeda dengan satunya, sepeda buatan tahun 1992 ini akan difungsikan sebagai sepeda Light-XC.
        Masalahnya adalah fork suspension-nya (Klein memakai RockShox MC-20) yang sudah tidak bisa difungsikan sama sekali. Mau tidak mau harus menggunakan fork generasi yang lebih baru, dan sesuai dengan yang digunakan oleh Klein pada sepedanya yang lebih baru, maka digunakan RockShox J2 yang kemudian dicat air-brush dengan warna senada. Tidak urung maka harus mengganti headset dengan catridge, dan tak bisa mempertahankan stem dan handlebar originalnya. Demikian juga, brake terpaksa menggunakan v-brake untuk menyesuaikan penggantian yang sudah dilakukan.



Spesifikasi :
Frame : Klein Adroit
Frame type : 6061 aluminium alloy with boron reinforced hard-tail
Year : 1992, restored 2007
Frame size : S (18 inch)
Color : Gator Linear (yellow, green, and blue)
S/N : ADT 000134

Forks : RockShox J2
Front derailleur : Shimano Deore XT FD-M732
Rear derailleur : Shimano Deore XT RD-M735
Shifters : Shimano Deore XT STM-095 Rapid Fire
Crankset : Shimano Deore XT FC-M730 SG 26T/36T/46T
Cassette : Shimano Deore XT CS-HG90 7 speed Hyperglyde 12T-28T
Chain : Shimano DuraAce CN-7701
Bottom bracket : orig.
Pedals : Shimano Deore XT PD-M730
Brakes : Shimano Deore XT BR-M739 (V-brake)
Handlebar : Pazzaz Carbon ATB-98 DB2
Stem : Pazzaz Carbon ATB-89 4CB plus Pazzaz Cap-28 carbon ahead cap and spacers
Headsets : Ritchey WCS
Grips : Lizard-Skins
Seatpost : Klein (Kalloy)
Saddle : Selle Italia Flite Titanium
Hubs : Shimano Deore XT HB-M730 (front), Shimano Deore XT FH-M732
Rims : Ritchey Vantage Comp
Tires : Kenda 8-Small Block
Cables : Jagwire
Accessories : Cateye Astrale (cyclometer), Zefal (bottle cage)



Klein Logo



Toyota Auris - Inside Out

Ajang Paris Motor Show 2006 lalu menjadi saksi kehadiran konsep desain terbaru Toyota, “inside out” yang diwujudkan ke dalam mobil konsep Toyota Auris. Konsep ”inside out” memaksimalkan ruang dan kenyamanan interior tanpa melupakan faktor pengemudian yang mengasyikkan.

Dengan demikian, konsep ini pun sejalan dengan filosofi desain yang mendasari mobil-mobil keluaran Toyota di masa kini maupun ke depan, yakni Vibrant Clarity, yang memadukan dua prinsip yang bertolak belakang, dinamisme dan energi, dengan simplisitas dan logika. Dengan filosofi ini, Toyota mencoba memadukan bentuk dan fungsi ke dalam satu paket.

Mobil konsep hatchback 5-pintu rancangan studio desain Toyota Eropa ED2 ini menampilkan desain interior yang menselaraskan pengemudi dan penumpang dengan mobil. Konsol tengahnya dirancang elegan namun tidak melupakan faktor kepraktisan dan ergonomi. Hal itu diwujudkan dalam bentuk tongkat perseneling dan tombol-tombol lainnya di konsol tengah diposisikan sedikit lebih tinggi, namun mudah dijangkau.

Desain meter cluster-nya juga terbilang unik. Ada dua bulatan indikator di situ, masing-masing berfungsi sebagai tachometer dan speedometer. Sementara ruang bagian tengah kedua indikator itu dimanfaatkan untuk berbagai jenis indikator lainnya, mulai dari suhu, bahan bakar, sampai odomoter.

Aura konsep inside out pun makin terasa dengan diaplikasikannya atap panoramic glass, lantai ruang penumpang belakang yang rata dan permukaan jendela yang luas.

Auris memiliki panjang keseluruhan 4.220mm. Dan, dengan panjang wheelbase mencapai 2.600mm, Auris mengombinasikan stabilitas dan kenyamanan berkendara dengan luas ruang penumpang yang maksimum. Ketinggian mobil sebesar 1.515mm dan lebar 1.760 turut memberikan kesan interior yang lapang, namun tetap sporti.

Melihat eksterior Auris, mengingatkan kita kepada Toyota Yaris, yang pertama kali diluncurkan di Eropa tahun lalu. Terutama kalau kita melihat desain headlamp dan moncongnya. Hanya saja, Auris terlihat lebih panjang dan lebih gambot ketimbang Yaris.

Desain grill yang menyatu dengan bumper, overhang pendek, serta dipertegas dengan kehadiran velg alloy 19 inci, brake calliper yang terlihat jelas, serta exhaust muffler berwarna krom yang terintegrasi dengan bumper belakang membuat Auris tampil dinamis sekaligus sporti.

Nantinya, Auris akan tersedia dalam pilihan tipe bodi hatchback 3 dan 5 pintu. Pilihan mesinnya pun bakal beragam, yakni dua jenis mesin bensin 1,4 VVT-I dan 1,6 Dual VVT-i, serta tiga buah jenis mesin diesel 1,4 D-4D, 2,0 D-4D dan 2,2 D-4D Clean Power. Seluruhnya sudah memenuhi standar emisi Euro IV.

Kabarnya, Auris diproyeksikan Toyota sebagai generasi penerus Corolla, setidaknya untuk pasar Eropa. Apakah Auris sanggup meneruskan prestasi Corolla yang begitu legendaris: 30 juta unit terjual dalam kiprahnya selama empat dekade? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Presiden Terima Tim Ekspedisi Palm Oil

Toyota menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM). Hal ini ditunjukkan dengan dukungan berupa keikutsertaan dalam tim kegiatan sosialisasi pemanfaatan energi alternatif bertajuk ”Palm Oil Expedition” yang secara resmi diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 21 Desember 2006. “Palm Oil Expedition” merupakan pengujian pemanfaatan minyak sawit asli (Pure Plant Oil) pada kendaraan niaga dan kendaraan penumpang bermesin diesel.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menandatangani stiker Mobil Bio dalam kaitan sosisalisasi Energi Alternatif bertajuk "Palm Oil Expedition".


Dalam rombongan ”Palm Oil Expedition” yang mengambil rute sepanjang sentra perkebunan kelapa sawit di Pulau Sumatra, Toyota menyertakan 12 unit kendaraan antara lain: 3 unit truk Dyna dan 3 unit mobil Kijang Innova berbahan bakar diesel. Perjalanan ini dimulai dari kota Banda Aceh, propinsi NAD pada 12 Desember lalu dan berakhir di Jakarta 21 Desember 2006. Ekspedisi yang diprakarsai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan didukung penuh oleh Toyota ini dirancang untuk mendukung rencana pemerintah dalam rangka pengembangan energi alternatif penganti BBM, khususnya solar dan minyak bakar.

Toyota menyadari bahwa untuk mengatasi masalah penggunaan bahan bakar minyak dan perbaikan lingkungan hidup dibutuhkan upaya bersama, tidak hanya dari pihak pemerintah namun juga seluruh masyarakat, termasuk pelaku industri kendaraan bermotor. Keikutsertaan dalam ”Palm Oil Expedition” membuktikan bahwa Toyota siap merespon semua kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan industri kendaraan bermotor. ”Kesuksesan uji coba ini menunjukkan bahwa minyak sawit juga bisa dimanfaatkan pada mesin industri lain yang lebih sederhana,” tambah Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor.

Peran aktif Toyota bagi pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan ini sudah dilakukan lebih dari 15 tahun, sejak tahun 1990. Toyota secara berkesinambungan bekerjasama melakukan kajian dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset teknologi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), BPPT, Lemigas, BTMP (Balai Termodinamika, Motor Bakar & Propulsi), LRPI (Lembaga Riset Perkebunan Indonesia), dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Keterlibatan dalam ”Palm Oil Expedition” kali ini merupakan bentuk lain komitmen Toyota untuk mendukung pemerintah dalam mengkampanyekan energi alternatif pengganti BBM di dalam negeri. Tahun 2006 ini, untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, Toyota telah menginvestasikan lebih dari Rp 1 milyar dalam bentuk dukungan berbagai kegiatan kajian dan sosialisasi yang bertujuan untuk mencari energi alternatif yang ramah lingkungan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Sementara itu, untuk tahun 2007 mendatang, Toyota akan menggali lebih dalam partisipasi masyarakat dalam penggunaan dan pengembangan bahan bakar alternatif. Toyota juga telah menyiapkan mobil hybrid Toyota Prius untuk diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Selain pemanfaatan biofuel, pemerintah Indonesia menyadari perlunya mendorong upaya lain sebagai alternatif untuk mengatasi penghematan BBM dan pencemaran lingkungan. Salah satu teknologi yang telah berhasil dikembangkan oleh Toyota sebagai solusinya adalah penggunaan mobil hibrida (hybrid) yang menggabungkan mesin berbahan bakar minyak dengan motor listrik, yang sangat efisien dalam mengonsumsi bahan bakar dan mampu menekan kadar gas buang dengan optimal.

Teknologi hybrid pertama kali dikembangkan oleh Toyota pada tahun 1977 ketika berhasil meluncurkan Toyota Sports 800 Gas Turbine (GT) Hybrid Prototype. Sementara itu, Toyota Prius adalah mobil hibrida pertama yang diproduksi secara massal dan dijual kepada umum. Prius, yang di dalam bahasa Latin berarti sebelum atau pertama, pertama kali dijual di Jepang pada tahun 1997 dan di dunia pada tahun 2001. Dalam tahun 2006, Prius telah terjual lebih dari 600.000 unit di seluruh dunia

Penggunaan Biofuel Segera Memasyarakat

Penggunaan biofuel tampaknya akan segera bergulir. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk menggunakan bahan bakar biofuel mendapat dukungan positif dari masyarakat, terutama dari kalangan ATPM. Seperti halnya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang juga berharap penggunaan biofuel bagi kendaraan bermotor di Indonesia dapat segera segera memasyarakat.

Sesaat sebelum pengibaran bendera start oleh Iskandar Abubakar, Dirjen Perhubungan Darat (kiri), didampingi Joko Trisanyoto (kanan)dari PT TAM dan pejabat lainnya.


Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyadari penggunaan biofuel ini sekaligus dukungan infrastruktur penyediaannya diharapkan target kebijaksanaan energi mix yang dikeluarkan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan upaya menciptakan lingkungan udara yang lebih bersih akan lebih cepat tercapai.

Penggunaan biofuel memang diharapkan tak hanya akan mengurangi penggunaan BBM konvensional, melainkan juga mendukung kebersihan udara lingkungan, baik saat ini maupun di masa datang.

“Peningkatan penggunaan biofuel merupakan langkah strategis dalam kebijakan energi nasional dan program lingkungan hidup. Karenanya, sebagai ATPM terbesar yang menguasai 39,8% pasar otomotif nasional, kami akan terus aktif mendorong peningkatan pemakaian biofuel bagi berbagai kendaraan bermotor,” ujar Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor, Johnny Darmawan.

Berbagai tipe mobil Toyota yang dikerahkan pada 5% Biofuel Roadshow, Jakarta-Bandung-Jakarta


Di Indonesia sendiri TAM sudah sejak tahun 1990 aktif dalam berbagai pengkajian dan pengembangan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan ini, melalui kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset teknologi, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS), BPPT, Lemigas, BTMP (Balai Termodinamika, Motor Bakar & Propulsi), LRPI (Lembaga Riset Perkebunan Indonesia), dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Sementara itu, berkaitan dengan pengembangan teknologi ramah lingkungan, Toyota juga aktif dalam mengembangkan teknologi, seperti Toyota Hybrid System (yang terbaru Hybrid Synergy Drive atau THS II) dan Fuel Cell Hybrid Vehicle yang telah memasuki tahap tes untuk komersialisasi.

Guna mendukung pemasyarakatan penggunaan biofuel ini di Indonesia, belum lama ini TAM turut dalam kegiatan Biofuel Roadshow yang diselenggarakan oleh METI (Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia) bekerja sama dengan BPPT 12 November 2006 lalu. Dalam kesempatan ini ditegaskan oleh Marketing Director TAM, Joko Trisanyoto bahwa penggunaan bahan bakar alternative, seperti 5% biofuel, ini bagi kendaraan produksi Toyota boleh dikatakan tidak ada masalah.

TAM memberi dukungan penuh antara lain dengan menyediakan puluhan unit kendaraan dari berbagai jenis dan tipe, seperti Kijang Innova, All New Camry, Avanza, Toyota Yaris dan Fortuner untuk diisi dengan biofuel dan digunakan oleh peserta. Seperti ditegaskan oleh Joko Trisanyoto, bahwa melalui kegiatan ini masyarakat bisa menyaksikan sendiri kesiapan dan keandalan teknologi Toyota dalam penggunaan biofuel.

James “Casino Royale” Bond


New Aston Martin DBS. Film James Bond atau yang dikenal James Bond 007 tak hanya menceritakan agen rahasia Inggris yang legendaris, melainkan kehadiran filmnya sendiri pun legendaris. Bukan saja bintang pemeran utamanya yang tampil sangat trendy, punya banyak kemampuan untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam menjalankan tugasnya, juga memiliki berbagai kelengkapan yang mendukung aksinya, baik senjata rahasia maupun kendaraan bermotor yang canggih.

Dalam film James Bond 007 “CASINO ROYALE” yang akan diproduksi oleh Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli untuk Eon Productions, tampil Daniel Craig yang berperan sebagai James Bond terbaru. Film ini sendiri akan dirilis November 2006 oleh MGM/Sony dimana Daniel akan mengendarai mobil Aston Martin DBS terbaru.

Meski dalam tradisi James Bond bahwa mobil yang akan digunakan, yang dalam hal ini 007 “CASINO ROYALE” tetap ditutup sebagai rahasia, namun perusahaan pembuatnya memastikan bahwa yang akan digunakan Craig adalah mobil Aston Martin DBS terbaru.

Dr Ulrich Bez, Chairman and Chief Executive Officer Aston Martin, mengatakan bahwa, “Ini suatu berita besar bahwa James Bond yang akan kembali mengendarai Aston Martin dan kita telah membuatnya dengan memiliki sesuatu yang spesial, yang memungkinkan Bond mampu menyelesaikan tugas-tugas rahasianya dengan penuh percaya diri dan gaya.”

Awalnya, dalam film 007 Casino Royale ini Daniel “James Bond” Craig meminta untuk mengendarai Aston Martin DB5 dengan gaya klasik 007, namun kenyataannya dalam film legendaris ini Daniel Craig mengendarai Aston Martin DBS terbaru.

"Mobil ini sangat spesial karena DBS terbaru ini berada di antara DB9 dan mobil racing Aston Martin terbaru yang akan segera masuk dalam racing di Le Mans. Bukan saja canggih dalam teknologi, DBS sesungguhnya suatu kendaraan yang luar biasa bagus dan sangat cocok digunakan oleh Bond.

Sebagai kendaraan racing, DBS memang sedikit memberi masalah bagi para stunt driver, namun untuk memuluskan dukungan mereka dalam berbagai manuver kendaraan yang dibutuhkan, maka para stunt melakukan persiapan yang serius dengan menggunakan kendaraan uji.

Namun, ketika para stunt ini mengendarai DBS, performansinya sungguh sangat berbeda, ujar Gary Powell, koordinator para stunt.

"Awalnya, apa yang kami ingin lakukan adalah menggunakan posisi kemiringan yang sekecil mungkin dalam melakukan manuver, karena kami ingin benar-benar menjaga kendaraan agar tetap mendekat ke tanah dan hal itu dapat dilakukan dengan baik dengan kendaraan uji,” tambah Powell

“Berbeda dengan Aston, yang dibuat dengan sangat berbeda, dimana pusat gravitasinya lebih rendah. Aston sesungguhnya adalah kendaraan racing yang diizinkan dikendarai di jalan raya. Karenanya, ketika kami melakukannya pertama kali di ramp, maka kendaraan terangkat ke udara, dan ia mengoreksi sendiri dan kemudian kembali lagi,” ujar Powell lagi. Bahkan ketika ramp-nya ditambah hingga 400%, Aston masih menunjukkan stabilitas yang luar biasa, yang bahkan mengalahkan upaya stunt untuk membalikkannya.

Dengan kondisi itu, akhirnya Gary Powell memutuskan untuk menaikkan ramp kurang dari dua feet. Kami masuk pada posisi 75, kecepatan 80 mil per jam dan mencecahkannya dengan kedua roda sisi kiri, serta mengantisipasi pembalikan kendaraan dengan sangat mudah.

Namun, kenyataannya kendaraan terangkat ke udara dan menyesuaikan posisinya dengan sangat baik dan mendarat kembali pada di atas keempat rodanya. Ini menunjukkan stabilitas Aston yang luar biasa sempurna.

Aston Martin DBS dibuat dalam jumlah terbatas, mungkin sekitar 300 kendaraan. Harganya di pasaran diperkirakan sekitar £160,000. Selain itu, DBS mampu menghasilkan daya 530bhp dari mesin 6.0-liter V12 yang dimilikinya.

POLYGON B2W/UNCC CONFERENCE 2007

SPECIAL EDITION BICYCLE

UNCC-Logo        Sepeda ini adalah Official Bike dari United Nations Climate Change Conference di Bali tanggal 3-14 Desember 2007.
       Untuk sementara belum akan dimodifikasi besar-besaran dan tetap dipertahankan sebagai sepeda komuter. Rencana up-grade dilakukan hanya dengan parts seadanya yang sudah ada saja, tanpa pembelian parts khusus untuk itu.

UNCCC Bike
UNCC Decal

Spesifikasi :
Frame : Polygon B2W Indonesia double butted aluminium alloy
Frame type : hard-tail
Frame year : 2007
Frame size : 17 inches
Color : yellow
S/N : 110705019

Forks : Manitou Minute-3 SPV
Front derailleur : Shimano Deore FD-M541
Rear derailleur : Shimano Alivio RD-M410L
Shifters : Shimano Alivio SL-M410L
Crankset : Shimano Deore Hollowtech II CS-M532L double-drivetrain w/ Shimano bashguard
Cassette : Shimano Deore CS-HG50
Chain : Shimano Deore CN-HG53
Bottom bracket : Shimano Deore BB-M532
Pedals : Xpedo MX-6
Brakes : Bengal MB700T w/ Shimano Deore XT 8 inch rotors
Brake levers : Hayes
Stem : Amoeba
Handlebar : Funn Triple-A
Grips : WTB Moto-Tec
Headset : orig.
Seatpost : WTB CXC
Saddle : Lookin Gel
Hubs : Shimano Non-Series HB/FH-M475
Rims : AlexRims SX-44
Tyres : Maxxis Calibos
Cables : Shimano
Accessories : Polygon (stand), Pazzaz (bottle cage)


B2W LogoUNCCC2007-Logo
Polygon Logo


JAMIS DAKAR XLT 3.0

        Makin mahalnya harga frame, berakibat mencari solusi yang lebih hemat. Sebuah pemikiran yang umum untuk memilih alternatif frame produksi tahun yang sudah silam dalam keadaan baru, yang dianggap punya reputasi bagus di jamannya. Tidak salah untuk memilih frame ini, karena di tahun produksinya frame ini mencatat salah satu gelar gelaran "bike of the year" menurut versi beberapa majalah sepeda.

Jamis Dakar XLT

        Padanan yang sangat bagus jika frame yang berlabel edisi khusus ini dipadukan dengan drivetrain yang juga merupakan "20th. Anniversary Edition".

20th. Anniversary Edition

20th. Anniversary Edition


Spesifikasi :
Spesifikasi:
Frame : Jamis Dakar XLT 3.0 20th Anniversary Edition
Frame type : kinesium four-bar link full-suspensions
Frame year : 2005 (first built 2008)
Frame size : 19 inch
Color : matted blue black
S/N : WK5601157 HA9800-1

Forks : Fox 32 Float R
Rear suspension : Fox Float Talas RLC
Front derailleur : Shimano XTR FD-M970
Rear derailleur : SRAM X.0 BlackBox, 20th Anniversary Edition
Shifters : SRAM X.9 trigger-shifter
Crankset : Shimano XTR Hollowtech-II FC-M960
Cassette : SRAM PG-990
Chain : SRAM PC-991 Hollow Pin
Bottom bracket : Shimano XTR BB-M960
Pedals : Xpedo MX-2
Brakes : Hayes HFX-9 w/ 8 v-cut rotors
Stem : Sunline V-One All Mountain
Handlebar : Sunline V-One OS
Grips : Odi X-treme
Headset : Syncros Hardcore
Seatpost : PZ-Racing AC3-MB
Saddle : WTB Rocket V Sport
Hubs : Sun-Ringle Disc-Jockey
Rims : WTB Laser-Disc Trail
Tyres : Maxxis Hansventure 2.35
Cables : Shimano XTR
Accessories : Cateye Astrale-8 (cyclocomputer)


Jamis Logo


DAHON ROO D7

        Tak bisa dipungkiri peminat sepeda lipat makin banyak, dan mau tidak mau tergiur juga untuk punya pengalaman dengan sepeda lipat. Sekedar hanya ingin merasakan bagaimana beraktivitas dengan sepeda lipat, maka dibelilah sepeda ini. Memang masih termasuk entry-level, tetapi pengalaman beraktivitas dengan sepeda lipat memang ada keunikan tersendiri. Percaya atau tidak inilah sepeda lipat yang meluncur pertama di jalanan kota Yogyakarta.
         Beberapa ubahan kecil akhirnya dilakukan, semata untuk meningkatkan performa yang dirasakan kurang. Penggantian yang dirasakan harus dilakukan adalah di sektor ban dan rem.

Dahon Roo D7

Spesifikasi :
Frame : Dahon R Series, custom-drawn 7005 aluminum, forged LP hinge, forged drop-outs, integrated head tube
Frame type : Folding
Frame year : 2008
Color : White
S/N : D711716633

Fork : Integrated, Fusion technology
Shifter : SRAM MRX Comp, SRS technology
Rear Derailleur : Dahon Neos (Suntour), RapidRise
Cassette : Suntour, 7 speed, 11-30T
Crankset : Suntour Cold-forged
Bottom Bracket : CH, chromoly axle
Chain : KMC Z50
Pedals : Suntour folding
Handlepost : Radius Telescope™ adjustable, Fusion™ technology, InSide™ lock
Handlebar : Flat bar
Headset : Dahon Fusion
Grips : SRAM
Saddle : Dahon Comfort
Seatpost : Dahon SuperOversize
Brakes : Shimano Deore BR-M530L
Brake lever : Shimano Deore BL-M511L
Cables : Shimano SIS
Hubs : Formula
Spokes : stainless steel, brass nipples
Rims : Aluminum, silver anodized
Tires : Kenda Small Block Eight - John Tomac Signature 1.95
Original accessories : chain-guard, kick-tand, Magnetix™ system (clip
Additional accessories : Giant (head-lamp), Cateye SL-LD100(tail-light), Cateye (bell, Topeak Dyna Pack (bag)


Dahon Logo



(POLYGON) COLLOSUS AX3.0 FSS

        Sepeda ini dibangun dari frame yang merupakan produk test dari PT Insera Sena. Beberapa parts menggunakan komponen lama, sedangkan sebagian beli baru untuk mewujudkan sepeda All Mountain sejati. Setelah beberapa kali coba ini itu, maka konfigurasi komponen seperti ini yang kami pandang paling bagus.
        Sebelum mulai dipakai buat bersepeda secara rutin, lebih dulu sepeda ini di uji coba di seputaran Candi Boko (desa Bokosari), sirkuit cross di desa Sawo, dan di kaki gunung Lawu. Hasil uji coba bisa disimak di majalah Cycling edisi bulan Oktober/2008.

Collosus AX3.0

Spesifikasi :
Frame : Polygon Collosus AX-3.0
Frame year : 2008
Frame type : full-suspensions, Floating Suspension System
Color : anodizied-black

Rear suspension : RockShox Monarch 3.3 (orig.)
Forks : RockShox Pikes 454 U-turn
Front derailleur : Shimano Deore XT FD-M770
Rear derailleur : SRAM X.9
Shifters : Sram x.9
Crankset : Shimano Deore XT FC-M770
Cassette : Shimano XTR CS-M960
Chain : Shimano Deore XT CN-HG93
Bottom bracket : Shimano XTR
Pedals : Crankbrothers 5050X
Brakes : Shimano Deore XT FD-M760 w/ 8 inch Shimano XTR floating rotors
Stem : Funn Rippa
Handlebar : Funn Full-On
Grips : Odi Ruffian MX
Headset : FSA 360
Seatpost : ControlTech M-post
Saddle : Specialized Rival
Hubs : Shimano Deore XT HB-M776 (front) and HB-M775 (rear)
Rims : Syncros FLR DS-23 24mm
Tyres : Kenda Cortez 2.20
Cables : Shimano SIS
Accessories : Cateye Enduro8 (cyclocomputer)


Polygon Logo


GT RUCKUS DJ

        Sepeda ini dibeli dalam keadaan terakit (full-bike) sebagai pengganti sepeda sejenis Kona Shred, yang harus tergusur. Selain berbekal frame yang lebih kokoh dari pendahulunya, juga mempunyai nilai ekonomis lebih baik karena parts yang digunakan lebih memadai. Warna frame yang sedikit "nakal" mempunyai nilai tersendiri. Merupakan satu-satunya sepeda DJ yang ada dalam koleksi dan sampai sekarang hanya brakeset saja yang diganti, sedang selebihnya dibiarkan original.

GT Ruckus DJ

Spesifikasi :
Frame : GT Ruckus DJ
Frame type : Hardtail TIG-welded, revised dirt Jump geometry, 6061 AL
Built Year : 2006
Color : Nickel silver
S/N : SNIDT6 A25541 56DSA-SM

Fork : Manitou Stance Static, 100mm
Brakes : Avid BB-5 mechanical disc, 160mm rotor brakes
Brake levers : Avid FR-5
Shifter : SRAM, X-7 trigger type
Rear Derailleur : SRAM SX-7, Med cage length
Cassette : SRAM PG970 11-32T
Crankset : Truvativ Hussefelt DH,, 36T with Truvativ BoxGuide
Bottom Bracket : Truvativ Howitzer XR
Chain : KMC Z9000
Pedals : GT Alum Platform with cr-mo spindles
Seatpost : SDG I-Beam, AL 6061, 25.4mm diameter
Saddle : SDG FRD I-Beam, stitched cover
Handlebar : Truvativ Hussefelt, AL 66, 50mm rise, 31.8OD.
Stem : Truvativ Hussefelt, 3D cold forged, 0 degree rise
Headset : 1 1/8" TH Mallet
Hubs : GT (Formula) sealed bearing, 20mm through axle (front), GT (Formula) alloy, 135mm spacing, nutted axle (rear)
Rims : Sun-Rims Single Track SL-1, double wall, 36H, 36-hole
Tires : Maxxis High-Roller 2.35
Spokes : Brand Stainless Steel, 14ga. (2.0mm) straight gauge
Spoke Nipples : CP brass
Cables : Jagwire (shielded)


GT Logo


BMC TEAM ELITE 02


        Terpikat dengan frame yang diklaim punya teknologi maju dengan penyelesaian akhir yang halus, maka diusunglah untuk dirakit jadi sepeda yang bisa menjadi menutup kekurangan akan sepeda XC hardtail yang sudah lama diinginkan. Apalagi warnanya adalah warna resmi dari BMC Racing Team. Sebuah pilihan dari beberapa alternatif yang diincar, seperti Kona Kula Supreme, Specialized S-Works, Cozmic RX-3 Carbon, dan lainnya lagi yang semuanya jauh lebih ringan. Mengapa pilihan dijatuhkan pada BMC Team Elite 02, apalagi kalau bukan dari teknologi yang ditawarkannya.
        Untuk mengurangi biaya, memang tidak semua parts adalah baru. Selain menggunakan beberapa parts entry-level, untuk mengurangi biaya juga memilih parts lebih sederhana yang berbobot lebih ringan untuk mengimbangi bobot frame yang tidak bisa dibilang ringan bagi frame sekelasnya.

BMC


Spesifikasi:
Frame : BMC Team Elite 02
Frame type : ISC hard-tail 7005-alloy
Frame year : 2008
Color : black swiss red
S/N : G1208TE2 180073

Forks : DT Swiss 100 XMC
Front derailleur : Shimano XTR FD-M970
Rear derailleur : Shimano XTR RD-M970
Shifters : Shimano XTR SL-M970
Crankset : Shimano XTR Hollowtech-II FC-M970
Bottom bracket : Shimano XTR BB-970
Cassette : Shimano XTR CS-M970
Chain : Shimano XTR CN-7701
Pedals : VP M90
Brakes : Avid BB-7 mechanical brakes with 160 mm rotors
Brake levers : Shimano DX
Stem : Thomson Elite
Handlebar : Scott Pilot Hotrod flat-bars
Bar-ends : Scott RC Stix
Grips : Odi Ruffian MX
Headset : Cane Creek integrated system
Seatpost : Thomson Elite
Saddle : WTB Silverado SLT Titanium
Hubs : DT Swiss 370s
Rims : DT Swiss X-455
Spokes : DT Swiss Comp w/ DT Swiss alu-nipples
Tyres : Mavic Crossmark
Cables : Jagwire
Accessories : Cateye Strada (cyclocomputer), Lotus (bag), PZ_Racing (chain-guard), Specialized Rib-Cage (bottle cage), Zefal (tire-pump)



BMC Logo