Sistem injeksi baru digunakan Honda pada Supra X125.
Sistem injeksi yang digunakan Yamaha pada V-ixion
Komponen sistem injeksi yang digunakan Suzuki pada Shogun. Juga tidak mendapatkan sambutan baik!
“Pertamina atau pemerintah harus berkomitmen bisa menyediakan bahan bakar dengan timbal yang kecil. Karena ini motor, distribusi bahan bakar untuk mesin injeksi harus optimal hingga ke pelosok negeri,” papar Julius.
Saat ini Honda hanya memasarkan satu produk berteknologi PGM-FI yakni Supra X 125. Dijelaskan pula, produk lainnya akan menyusul, yaitu bebek matik Wave dan skutik PCX yang bakal dipasarkan tahun ini.
Faktor Harga
Faktor lain, yang juga membuat motor dengan sistem injeksi kurang menarik bagi konsumen Indonesia adalah harga, di atas rata-rata motor yang masih menggunakan karburator. Akibatnya, daya saing produk masih lemah.
Julius menegaskan, motor yang masih mengandalkan kaburator tetap akan dimaksimalkan. Bila, situasi berubah, AHM langsung mengikuti arus baru, memanfaatkan sistem injeksi andalah honda PGM-FI. .
“Tapi, seiring permintaan yang terus meningkat dan volume besar, harga teknologi ini akan makin ekonomis. Arahnya akan ke sana,” kata Julius.
Berarti untuk teknologi, kebijakan produsen sepeda motor Indonesia ketinggalan dibandingkan mobil. Kendati masih berpatokan pada Euro2, dan menggunakan infrastruktur didistribusi bahan bakar yang sama, seluruh mobil nyang diproduksi di Indonesia saat ini sudah menggunakan teknologi injeksi bahan bakar.
No comments:
Post a Comment